Sabtu, 05 Desember 2009

Cecilia dan Malaikat Ariel....

”Banyak orang yang bilang kami akan pergi ke surga setelah kami mati, benarkah?”

Malaikat Ariel mendesah dalam-dalam. ”Kalian semua sekarang sudah berada di dalam surga. Sekarang disini. Jadi, menurutku sebaiknya kalian berhenti bertengkar dan berkelahi. Lagi pula sangat tidak sopan berkelahi di hadapan Tuhan.”

Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Ia sakit keras, hanya bisa berbaring di kamar, dan mungkin tak akan pernah sembuh. Ketika keluarganya sebagian besar pergi ke Gereja, dia hanya tinggal di dalam kamar dengan ibunya yang masih sibuk mempersiapkan segala sesuatu. Ia marah pada Tuhan kenapa semua terjadi pada dirinya bukan yang lain. Cecilia menganggap Tuhan tidak adil.

Namun, terjadi keajaiban. Malaikat bernama Ariel menyapanya, ia mengunjungi Cecilia di malam Natal saat semuanya sudah terlelap. Mulanya Cecilia tidak mempercayai apa yang dilihatnya. Dia menyangka hanya ilusi ketika melihat sosok Ariel di depannya. Kemudian mereka terlibat perbincangan dari malam ke malam ketika Cecilia sendirian di kamarnya. Semua perbincangan mereka berdua terekam dengan baik pada buku harian cina milik Cecilia. Anak itu memang memiliki kebiasaan menulis kisahnya dan ide-idenya tentang segala sesuatu.

Bersama dengan Ariel, Cecilia mengatakan tentang protes-protesnya kepada Tuhan. Dan Ariel pun setia menimpali apa yang disampaikan Cecilia. Ariel menceritakan banyak hal tetang rahasia dirinya, rahasia langit dan sedikit cerita tentang keputusan-keputusan Tuhan tentang manusia, bumi, dan bahkan malaikat sendiri. Anehnya, selama beratus-ratus tahun dia mendampingi manusia, ia tetap ingin tahu keunikan yang dimiliki manusia sedangkan para malaikat tidak punya. Perbincangan tentang menuasia tetap menjadi hal yang paling hangat dibahas di dunia malaikat. Sebaliknya Cecilia yang sempat menyangsikan keadilan Tuhan dan tidak percaya bahwa Ariel dan yang lainnya ada menjadi tertarik tentang cerita di surga. Akhirnya mereka berdua, Ariel dan Cecilia, terlibat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan malaikat Ariel akan memberitahukan apa itu surga.

Hari ke hari meraka semakit terlibat perbincangan seru. Bahkan mereka melakukan hal-hal gila yang dimpikan oleh Cecilia. Seperti ketika, keluar malam hari menuju lantai bawah sekedar memandangi pohon natal dan lampu-lampunya. Kemudian saat cecilia ingin sekali mencoba sepatu skatenya pada salju musim ini karena ia tidak mau menunggu slaju tahun depan. Cecilia masih dengan keyakinannya ia akan sembuh. Di lain hari saat sebenarnya kondisi tubuhnya melemah, mereka berdua kembali keluar bermain dengan Tobbogan hadiah dari nenek. Semua yang mereka lakukan tidak ada yang tahu kecuali Cecilia dan malaikat Ariel.

Di lain pihak Cristhine yang merupakan perawat pribadi Cecilia lebih sering mengunjungi. Setiap malam ada saja yang duduk atau tidur di samping tempat tidur cecilia untuk berjaga. Namun, pertemuan dan perbincangan antara Cecilia dan Ariel masih tetap berlangsung. Cecilia masih menceritakan tentang mimpinya, tentang pikirannya, tentang tubuhnya, dan masih tetap mencoba menunjukkan apa yang dirasakan manusia sedangkan malaikat tidak pernah bisa merasakan. Semakin lama Cecilia semakin paham hakikat dirinya dan semesta ciptaan Tuhan. Dia semakit bisa merasakan kenikmatan surgawi di dunia dan kenikmatan di balik cermin yaitu surga yang dipahaminya sebagai yang abadi.

Suatu hari waktu tiba bagi Cecilia untuk terbang bersama Ariel ke tangan kanan Tuhan. Dan Cecilia bisa menerimanya dengan senang tanpa ada beban meninggalkan jasad dan darahnya yang terlelap......


Note : temaaaan mapro klinis (Mb May, Tiara, Neno, Eva) Minta ijin upload yah,,,,

Tidak ada komentar: