Jumat, 23 Januari 2009

Hipnotisme

Hipnotisme semakin terkenal dewasa ini di masyarakat akan tetapi banyak pandangan negatif tentangnya. Dari beberapa teknik psikoterapi hingga saat ini, hipnoterapilah yang berkembang paling lambat dibanding yang lain. Salah satu alasan mencolok adalah persepsi masyarakat yang menganggap hipnoterapi sabagai sesuatu yang misteria dan negatif. Namun, seiring berkembangnya hipnoterapi di masyarakat, hipnotisme panggung atau hipnotisme hiburan tumbuh subur dan semakin membuat wajah hipnotisme semakin bervariasi dari sisi penyembuhan sampai memperdaya orang lain. Masyarakat selama ini cenderung menganggap hipnosis sebagai hal yang irasional, bahkan sebagai sesuatu yang magis. Padahal, hipnosis sebenarnya merupakan fenomena rasional dan ilmiah, yang tidak perlu dianggap sebagai suatu yang gaib, dan tidak masuk akal.9
Fenomena penolakan dan penerimaan yang terjadi semakin jelas mewarnai perkembangan hipnotisme sendiri sepanjang masa. Pada dasarnya berbagai pendekatan dan pengertian yang ada di masyarakat umumlah yang menyebabkan polemik ini. Oleh karena itu sebelum membahas hipnosis dan hipnoterpi seharusnya membahas dan mendalami sejarah. Pengetahuan mengenai sejarah bermanfaat mengintegrasi semua pemikiran dan pendekatan yang pernah atau sedang digunakan. Garis besar pembagian sejarah hipnotisme yaitu hipnotisme klasik dan hipnotisme modern. Adapun letak perbedaan adalah pada sifat keilmiahan sebuah ilmu pengetahuan. Hipnotisme klasik lebih mengedepankan semacam dukun atau orang pintar yang terkenal di masyarakat awam bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal itu belum ada ilmu pasti yang dipatenkan dan sifat keilmiahan belum ada. Sedangkan pada hipnoterapi modern tentu keilmiahan dikedepankan dengan semakin berkembangnya kegiatan observasi dan eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan. Selanjutnya hipnosis yang terkenal sampai saat ini adalah hipnotisme modern.
Ilmu hipnotis modern dikenal sejak abad 18, Tokoh utamanya adalah Franz Anton Mesmer, dan disusul oleh James Braid, Charcot, Liebault, Bemheim, Sigmund Freud, Clark Haul, dan seterusnya. Di sisi lain, mungkin penggunaan hipnotis bisa menjadi bermanfaat di dalam bidang kedokteran, psikiatri, atau psikologi. Dunia kedokteran mencatat bahwa dokter yang pertama kali menggunakan metode hipnotis secara medis adalah Frans Anton Mesmer pada tahun 1778 di Paris, Prancis. Pada 1955, The British Medical Association mengakui hipnosis sebagai salah satu terapi medis yang sah. Sementara The American Medical Association mengakuinya sejak 1958. Dilanjutkan dengan pengakuan dari The American Psychological (1960).
Hipnoterapi merupakan sebuah metode ilmiah dan merupakan pengobatan tanpa penggunaan obat-obat kimia. Terapi ini menggunakan sugesti bawah sadar (subconcius mind/ gelombang otak Alpha - Theta) sang klien. Subconcius adalah lawan dari concius (alam sadar / gelombang otak Beta). Kalau concius dipenuhi dengan penilaian, tidak demikian dengan subconcius. Pikiran bawah sadar manusia menyimpan misteri yang luar biasa. Banyak hal yang menyangkut manusia bersumber dari berbagai data dan nilai yang tersimpan di pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar tidak saja terkait dengan perilaku dan mental, tetapi lebih jauh lagi pikiran bawah sadar dapat merubah metabolisme, mempercepat penyembuhan, atau bahkan memperburuk suatu kondisi penyakit.
Hipnotis kedokteran kini terbagi atas hipnopromosi (meningkatkan kesehatan dengan hipnotis bagi orang sehat), hipnoprevensi (mencegah gangguan kesehatan dengan hipnotis bagi orang sehat), hipnoterapi (penyehatan dengan hipnotis bagi orang sakit), serta masih ada hipnotis untuk rehabilitasi bagi orang cacat. Hipnotis juga digunakan di bidang kebidanan (hypnobirthing) dan kedokteran gigi (hypnodontics). Hipnoterapi merupakan salah satu bentuk psikoterapi dalam dunia psikiatri. Namun demikian, hipnoterapi juga bisa digunakan pada pasien nonpsikiatrik. Pengobatan model ini bisa digabungkan dengan jenis pengobatan lainnya. Banyak dokter terutama ahli bedah dan anestesi yang terlatih dalam masalah hipnoterapi. Misalnya pada kasus pecandu narkotika saat ini hipnoterapi sudah dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Penggunaan terapi untuk pecandu narkotika pada dasarnya sama dengan pengobatan yang lain baik dasar ataupun tekniknya. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah adanya efek somatis seperti muntah, diare, kehilangan nafsu makan, kecemasan, atau berkeringat ketika dihentikan secara mendadak. Seorang terapis harus mengetahui dan menelusuri etiologi atau alasan penggunaan obat-obat psikoaktif agar hipnoterapi yang diterapkan sesuai tujuan yang diharapkan.


Note:
kalau ini pas dulu bikin tugas smter5, daripada mubadzir mending diposting hehehe..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Oh, hipnotis bisa juga dijelaskan secara ilmiah to.. baru tau saya, gimana dengan fenomena pesulap yang terbang? apakah fenomena tersebut berhubungan dengan otak manusia dan bisa dikontrol?

LuhMea's CoReT2an mengatakan...

wew kalau yang itu kurang tau, bisa tipuan mata, bisa dengan kekuatan gaib hayaaah. yang pasti hipnotisme di psikologi bukan untuk pertunjukan tapi fokus ke terapi.

so, Hidup anti hipnotisme hiburan dan pertunjukan!!!

HitmanSystem.com mengatakan...

Jika ingin belajar HIPNOTIS dengan interaktif, mudah, dan terjangkau, bisa ikuti tanggal 7 Februari 2009 besok di Bandung. Info selengkapnya baca di FAST Hypnosis for Everyone. Salam.

Lex dePraxis
Romantic Renaissance