Selasa, 20 Januari 2009

FreuDian Vs AntiFreudian Pilih Mana???

Sofa Freud

Alam bawah sadar versi Freud (*ingat bacanya Froid, bagi yang masih baca Free Ud STOP hentikan kebiasaan buruk Anda atau Dunia menertawakan Anda mau mau mau…?) ok lanjut! Merupakan kegiatan mental yang paling berpengaruh pada penampilan perilaku manusia, termasuk Saya dan Anda. Tingkat kegiatan mental yang lain yaitu alam sadar dan alam prasadar. Alam sadar sendiri tidak banyak berpengaruh tetapi ini tampak nyata dan
terkadang penuh manipulasi serta kebohongan demi publik halaaah..

Selanjutnya alam prasadar ini ada diantara keduanya ibarat orang gila yang ada diantara surga dan neraka (just kidding, maaf :p ) alam prasadar bisa ditekan atau istilah psikoanalisisnya direpres tetapi masih bisa dimunculkan kembali melalui proses kognitif ”mengingat” jadi kalau Anda lupa menaruh dimana uang 10 juta yang baru saja Anda ambil dari Bank, berarti Anda mendekati Insanity alias Gila kemudian Anda dapat mengingat serta menemukan uang itu berarti Anda masih bertahan dari kegilaan dan INGAT ini pendapat yang sama sekali TiDak benar....alias NGAWUR. Prasadar diambang keduanya dan bekerja tergantung need kita terhadap realita atau tergantung mekanisme mental mengahadapi kehidupan. Ketika tidak ada need atau Anda mengingkari realita maka segala sesuatu di alam prasadar akan semakin tenggelam ke alam bawah sadar.

Alam bawah sadar mendominasi kegiatan mental kita dengan memunculan perilaku yang direpres dari alam sadar dan prasadar. Secara istilah psikolanalisis lagi MPE—Mekanisme Pertahanan Ego (Ego Mechanism Defense) –lah yang dimunculkan aleh bawah sadar kita. Misalnya, ada yang Jatuh hati dengan seoang Gadis tetapi tdak kesampaian akhirnya dia patah hati berkeping-keping, berserakan tertiup angin Ups!!pokoknya itu, akhirnya dia menghindari mencintai gadis dan memilih Janda karena alasan Janda lebih dewasa,lebih mapan dll padahal dia takut disakiti lagi dengan kata lain trauma dengan gadis Begitulah dst,,, terus terang Saya sedikit bingung ambil contohnya. Contoh lain yang mungkin lebih bisa dipahami ketika Anda mendapat nilai buruk dalam mata kuliah ”Psikologi Faal” atau ”Statistik 2” kemudian Anda mulai menilai bahwa dosennya kurang jelas menerangkan, tidak menunjukkan referensi yang sesuai, tak ngasih soal seminggu sebelum ujian—nah apa namanya coba kalau soal dikasih ke mahasiswa sebelum masa ujian? Atau Anda menyalahkan ruangan ujian yang terlalu panas, teman-teman berisik dll padahalsemalam atau beberapa hari sebelumnya Anda tidak benar-benar belajar!! Ini yang namaya Rasionalisasi salah satu jenis MPE.

Semua ini menurut Mbah Freud bukan saya jadi jangan protes ketika Anda masuk golongan Anti Freudian dan Jangan terlalu membenarkan ketika Anda mulai tertarik dengan teori teorinya. Cabalah analisis dulu ambil positif olah yang negatif menjadi positif Intinya ambil Isinya resapi dan coba buka Petunjuk kita (yang Muslim) Al Quran dan Ash Sunah sesuai ndak ya?!... So jangan asal menyangkal atau mendukung dulu.

Pengalaman saya sendiri mencoba mengkaitkan antara kebutuhan ruh, akal, dan jasmani tau kan bedanya? Dengan id, ego, superegonya freud yang dinamakan struktur kepribadian. Ternyata memang berkaitan, I love AlQuran, lebih pintar dari freud jangan-jangan dia menafsirkan dari sini pula. Secara pasti banyak kemungkinan karena freud lahir setelah masa turunnya Alquran. Lanjut ke mengkaitkan, pengalam ketika menerangkan ketiga struktur ini ke adek tingkat, saya muli berpikir ulang oh oh oh begini ternyata. Pada intinya ID identik dengan kebutuhan jasmani manusia, Super Ego si perfectsionis Si Normaisme ternyata identik dengan kebutuhan ruh yaitu spiritual yang memang membutuhkan kesempurnaan. Dan terakhir EGO yang identik dengan akal deimana keduanya sebagai penyeimnbang yang menghubungkan dengan dunia luar dengan realita yang mampu memilah sesuai tak sesuai, benar atau salah, tapi bukan secara dikotomi tapi lebih bisa dikatakan secara bijasana. Makanya, ketika energi manusia seimbang ketiganya tak memungkiri lahirlah manusia yang menbawa Rahmatan lil A’lamin bahasa psikoanalisisnya Manusia IDEAL.

Tidak ada komentar: